Televisi merupakan salah satu alat elektronik yang penggunaannya cukup familiar. Karena sering kita temukan pada kehidupan sehari-hari. Televisi atau TV merupakan alat komunikasi, serta berfungsi sebagai media yang membantu kita untuk terhubung dengan dunia luar. Dengan adanya TV, kita dapat dengan mudah mengakses informasi dari berbagai belahan dunia. Selain itu, informasi tersebut juga dikemas secara menarik dalam bentuk audio dan visual. Sehingga orang yang menontonnya akan tetap nyaman dan menikmatinya acara-acara yang disuguhkan pada alat elektronik tersebut. Ketahui mengenai apa yang dimaksud dengan televisi. Mulai dari pengertian, fungsi, jenis, komponen dan cara kerjanya pada artikel berikut ini. Simak informasi selengkapnya! televisi adalah Televisi merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani. Yaitu berasal dari kata tele jauh dan juga visi gambar. Secara sederhana, televisi adalah benda yang berfungsi untuk menyajikan tampilan visual dalam bentuk gambar dan suara. Serta disiarkan dari jarak yang jauh. Televisi atau TV sendiri juga merupakan perangkat audio visual yang fungsinya untuk menyajikan informasi. serta dijadikan sebagai sarana untuk hiburan. Tampilan audio visual yang dihasilkannya berupa gambar yang bergerak, serta memiliki suara dan warna. Oleh karenanya, alat tersebut dianggap sangat menarik dan sering dijadikan sebagai sarana hiburan dikala waktu luang. Sejarah Televisi gambar televisi Sejarah televisi sebagai media telekomunikasi melalui proses yang sangat panjang. Teknologi ini tidak hanya ditemukan oleh perseorangan, namun juga didukung dengan campur tangan dari berbagai pihak. Pada tahun 1831, seorang ilmuwan bernama Michael Faraday dan juga Joseph Henry menemukan fenomena gelombang elektromagnetik. Fenomena mengenai adanya gelombang elektromagnetik inilah yang menjadi cikal bakal ditemukannya beberapa teknologi lain. Salah satunya yaitu adanya penemuan televisi. Berikut beberapa informasi mengenai sejarah penemuan televisi 1. Penemu Televisi Mekanik penemu televisi Siapa penemu televisi mekanik ? Televisi mekanik pertamakali ditemukan oleh seorang pria berkebangsaan Skotlandia yang bernama John Logie Baird. Pada saat itu, Logie Baird fokus melakukan penelitian tentang gambar yang bergerak dan memiliki suara. Dengan bahan-bahan sederhana, Logie Baird menciptakan televisor pertama. Pertunjukan boneka yang dibuatnya berhasil ditampilkan pada tahun 1925. Setelah tayangan boneka yang dibuatnya ditampilkan ke publik, Logie pun mendemonstrasikan penemuan tersebut secara luas. Dengan inovasi yang terus-menerus, pada tahun 1927. Logie berhasil mengirimkan suara dan juga gambar dengan jarak yang lumayan jauh. Dengan kabel telepon Ia berhasil mengirimkan siaran tersebut dari London ke Glasgow yang berjarak 643 kilometer. Temuan Logie Baird ini kemudian mulai mendapatkan atensi di mata publik. Walaupun masih memiliki banyak kekurangan, namun kehadiran televisi mekanik sangat berarti di dunia teknologi. Kemudian pada tahun 1929, BBC menggunakan teknologi televisi buatan Logie Baird ini untuk menyiarkan program-program mereka. 2. Penemu Televisi Elektronik penemu televisi adalah Setelah ditemukannya televisi mekanik, perkembangan teknologi pun semakin pesat. Sehingga ditemukanlah televisi elektronik. Philo Farnsworth adalah penemu TV elektronik pertama kali. Pada saat itu, Farnsworth beranggapan bahwa TV mekanik masih memiliki banyak kekurangan. Karena kualitas gambarnya yang masih kurang baik dan terlalu lambat. Pada tanggal 7 September 1927, Farnsworth berhasil menyiarkan tayangan perdana dari televisi elektronik buatannya. Kemudian pada tahun yang sama, penemuan tersebut juga dipatenkan. Penemuan televisi elektronik, menjadi cikal bakal perkembangan TV modern yang kita kenal sekarang ini. Mulai dari yang semula hanya TV yang menampilkan gambar hitam putih, kemudian menjadi TV berwarna. Hingga kemudian berkembang menjadi TV digital yang bisa kita nikmati sekarang. Itu semua merupakan inovasi-inovasi yang dikembangkan dari penemuan televisi pada masa lampau yang diprakarsai oleh para ilmuwan tersebut. Fungsi Televisi fungsi televisi Sebagai alat elektronik, televisi menjadi salah satu benda yang paling populer dan digemari. Di era modern ini, alat elektronik tersebut bahkan bisa dijumpai hampir di setiap rumah. Menonton TV, menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Namun, kira-kira apa saja fungsi televisi? Beberapa fungsi televisi adalah sebagai Media informasi. Media edukasi. Media hiburan. Media kontrol sosial. Media pengawasan. Simak penjelasan lebih lengkap terkait dengan fungsi televisi dibawah ini. 1. Media Informasi Fungsi televisi yang pertama adalah sebagai media untuk menyalurkan informasi. Informasi-informasi yang berasal dari berbagai penjuru dunia, akan di olah dan diproses. Sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk audio visual. Kemudian, informasi yang telah dikemas sedemikian rupa itu akan ditransmisikan melalui saluran digital. Sehingga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. 2. Media Edukasi Televisi juga dapat digunakan sebagai media untuk edukasi. Berbagai tayangan yang sarat akan edukasi, informatif, serta sarat dengan nilai-nilai moral dan pengetahuan. Juga bisa Anda dapatkan di televisi. Dengan bantuan tayangan audio visual, informasi-informasi tersebut akan lebih mudah dimengerti. Serta dapat tersampaikan dengan cara yang menyenangkan kepada para pemirsa. 3. Media Hiburan Fungsi televisi sebagai media hiburan memang benar adanya. Pada saat membuka TV, kita akan mendapati banyak sekali acara hiburan yang disajikan. Mulai dari sinema elektronik, acara talk show, musik, kuis dan lain-lain. Dapat menjadi hiburan yang menyenangkan untuk dinikmati dikala waktu luang. 4. Media Kontrol Sosial Televisi juga dapat digunakan sebagai media kontrol sosial. Dengan menonton TV, kita akan mengetahui bagaimana kehidupan sosial yang terjadi disebuah negara. Serta mengetahui perbandingan kehidupan sosial yang terjadi pada masyarakat dari berbagai negara. 5. Media Pengawasan Sebagai media pengawasan, televisi berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kejadian yang tidak menyenangkan. Misalnya wabah, bencana alam dan lain sebagainya kepada masyarakat luas. Cara Kerja Televisi Setelah mengetahui apa itu televisi dan juga fungsinya. Selanjutnya kita juga akan membahas mengenai cara kerja televisi. Adapun cara kerja televisi adalah Pertama-tama, stasiun televisi akan memancarkan sinyal atau gelombang. Lalu gelombang tersebut akan ditangkap oleh antena. Pada antena, gelombang yang ditangkap dari pemancar akan diteruskan melalui kabel yang terdapat pada TV. TV akan menangkap lebih dari satu sinyal gelombang yang dipancarkan oleh berbagai stasiun televisi. Oleh karenanya, sinyal akan dipisahkan terlebih dahulu oleh komponen yang bernama turner. Setelah itu, sinyal yang diterima dari pemancar akan diproses ulang oleh kamera televisi. Sehingga nantinya pada tabung katoda, akan ada tiga warna utama yang muncul. Yaitu warna merah, hijau dan biru. Warna-warna tersebut kemudian akan di olah sehingga didapatkan output yang berupa gambar dan juga suara. Setelah itu, output gambar akan ditampilkan oleh layar. Kemudian suara akan dikeluarkan oleh speaker. Dengan demikian, kita dapat menikmati tayangan yang berupa gambar dan juga suara pada layar televisi. Karakteristik Televisi TV menjadi alat elektronik yang penggunaannya tidak pernah lekang oleh masa. Meskipun banyak alat-alat elektronik baru bermunculan, namun peran televisi tetap penting bagi kehidupan masyarakat. Sebagai piranti elektronik, TV juga memiliki karakteristik yang membedakannya dengan perangkat elektronik lainnya. Beberapa karakteristik televisi adalah Televisi merupakan perangkat elektronik yang dapat menyampaikan informasi secara audio visual. Sehingga membantu pemirsanya untuk lebih memahami mengenai informasi yang disampaikan. Informasi disampaikan dalam bentuk gambar dan suara. Jadi pelaku penyiaran harus mengkonversikan informasi yang ingin disampaikan terlebih dahulu. Sehingga nantinya dapat ditampilkan secara visual. Televisi merupakan media massa yang bersifat satu arah. Tugasnya adalah sebagai komunikator dan penyampai informasi. Informasi yang disampaikan oleh TV bersifat terbuka atau umum. Jadi, tidak menyangkut kepentingan perseorangan ataupun organisasi tertentu. Tayangan yang ditampilkan bersifat selintas, jadi tidak ada penayangan ulang. Tayangan televisi dilakukan secara serempak, jadi para pemirsa dapat menikmati satu acara dalam waktu yang bersamaan. Bagian – bagian Televisi Agar televisi dapat bekerja, hal itu tidak terlepas dari kinerja komponen-komponen yang terdapat di dalam TV. Untuk memahami lebih lanjut mengenai kinerjanya, kita akan berkenalan dengan bagian-bagian televisi. Adapun bagian-bagian televisi adalah Power Supply. Blok RGB. Memory dan Program. Turner. Vertikal Output. Flyback. Driver Horizontal. Osilator. Panel Horizontal. ABL. Penguat Video. Chroma/Matrix. Defleksi. Degausing. Audio Output. Simak informasinya berikut untuk mengetahui fungsi dari setiap komponen televisi dibawah ini 1. Power Supply Komponen televisi yang pertama adalah power supply. Power supply merupakan bagian yang berfungsi sebagai suplai tegangan bagi sebuah perangkat elektronik. Pada televisi, power supply bertugas untuk mengeluarkan tegangan yang dibutuhkan oleh flyback. Caranya yaitu dengan mengandalkan dioda yang bertegangan tinggi, kemudian menggunakannya sebagai pengganti elco. Power supply yang digunakan pada alat tersebut biasanya memakai sistem AC matic. Cara kerja adalah dengan membagi tegangan yang dimilikinya menggunakan trafo coper. 2. Blok RGB Pada televisi, blok RGB berfungsi sebagai rangkaian penguat akhir warna. Blok RGB model lama memakai trimpot untuk setting warna. Sedangkan untuk model baru sudah menggunakan program yang bernama servis mode’. Pada blok RGB, juga terdapat beberapa jenis tegangan. Diantaranya seperti Tegangan heater H Tegangan katoda biru KB Tegangan katoda hijau KG Tegangan katoda merah KR Tegangan fokus Tegangan screen dan lain-lain. 3. Memory dan Program Komponen ini merupakan bagian dari televisi yang berfungsi untuk mengendalikan semua program yang ada pada perangkat elektronik tersebut. Program-program seperti setting, gambar, brightness, channel, kontras, warna dan lain sebagainya. Dapat diatur pada komponen yang satu ini. Pada umumnya, semua program yang terdapat pada televisi, akan dikendalikan oleh sebuah IC program. Lalu semua data yang dihasilkan tersebut akan disimpan pada IC memori. Selanjutnya, Anda dapat menggunakan memori dan juga program ini untuk mengoperasikan dan juga mengatur tampilan televisi. 4. Turner Selanjutnya, ada juga komponen televisi yang bernama turner. Turner adalah bagian yang fungsinya untuk menangkap sinyal suara dan gambar yang berasal dari pemancar. Turner memiliki 3 komponen utama, yaitu Osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi. RF sebagai komponen penangkap sinyal gambar dan suara. Mixer sebagai penghasil frekuensi baru yang akan diteruskan ke penguat video. 5. Vertikal Output Vertikal output adalah bagian yang letaknya di output serta berfungsi sebagai penguat keluaran. Vertikal output memiliki tegangan B+IC 24 volt. Kemudian ada juga tegangan yang terdapat pada defleksi yang nilainya adalah 12-16 volt. 6. Flyback Selanjutnya, ada juga flyback yang berfungsi sebagai pembangkit tegangan. Flyback merupakan komponen yang berbentuk kumparan. Tugasnya adalah untuk membangkitkan tegangan tinggi yang nantinya akan diteruskan ke tabung anoda. Pada flyback, Anda akan mendapati 3 buah kabel. Dimana kabel tersebut fungsinya adalah Kabel dengan kop fungsinya untuk menyalurkan tegangan 25 KV. Kabel fokus memiliki tegangan 3000 volt Kabel screen memiliki tegangan 500 volt 7. Driver Horizontal Driver horizontal pada televisi berguna untuk penguat pada trafo horizontal. Pada driver horizontal, ada 2 komponen yang menjadi penyusunnya. Yaitu ada transistor dan juga trafo IT. 8. Osilator Osilator juga dikenal dengan sebutan pembangkit frekuensi. Osilator terdiri dari dua bagian, yaitu osilator vertikal dan juga osilator horizontal. Osilator vertikal adalah pembangkit frekuensi yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal vertikal. Dimana jenis sinyal vertikal yang dibangkitkan adalah sebesar 50 Hz. Sedangkan osilator horizontal merupakan bagian yang gunanya untuk membangkitkan sinyal horizontal. Sinyal horizontal ini kapasitasnya adalah 15,625 KHz. Dibandingkan osilator vertikal, osilator horizontal memiliki sinyal yang lebih besar. Hal itu dikarenakan komponen pembangkit sinyal horizontal ini juga bertugas untuk membangkitkan tegangan yang terdapat pada flyback. 9. Panel Horizontal Panel horizontal disebut juga dengan istilah output horizontal. Komponen ini bertugas untuk membangkitkan tegangan flyback, sekaligus berfungsi menyalurkan sinyal output ke defleksi. 10. ABL ABL singkatan dari Automatic Brightness Level. ABL secara otomatis berfungsi untuk mengontrol pengaturan cahaya pada televisi. 11. Penguat Video Seperti namanya, komponen yang satu ini berfungsi untuk menguatkan tampilan vidio. Pada komponen ini, ada 3 bagian utama yang menyusunnya. Yaitu video detector, vidio driver dan vidio IF. 12. Chroma/Matrix Chroma atau matrix sering disebut juga sebagai pembangkit warna. Chroma dibuat dari sebuah rangkaian IC, serta nantinya akan menghasilkan output yang berupa RGB. 13. Defleksi Defleksi atau yang dikenal juga sebagai yoge, merupakan kumparan yang terbuat dari kawat tembaga. Fungsinya adalah sebagai pembuka layar, baik untuk membuka layar secara vertikal maupun horizontal. 14. Degausing Sama seperti defleksi, degausing juga terbuat dari lilitan kawat tembaga. Namun bedanya, komponen yang satu ini digunakan untuk melilit tabung. Fungsinya adalah agar tabung tersebut terlindungi serta mencegahnya dari terkena magnet. 15. Audio Output Audio output adalah komponen yang berfungsi untuk menghasilkan output suara. Fungsinya adalah untuk menguatkan atau membuat suara menjadi keras. Komponen ini dikendalikan oleh IC dan memiliki 2 jenis output. Yaitu ada yang memakai stereo dan ada juga yang memakai mono. Jenis -jenis Televisi Seiring perkembangan zaman, televisi semakin mengalami inovasi dan perubahan. Macam dan jenisnya juga sangat banyak. Macam-macam televisi adalah TV Tabung. TV Plasma. TV LCD. LED. TV OLED. TV UHD. Smart TV. Simak selengkapnya mengenai macam-macam jenis televisi berikut ini 1. TV Tabung TV tabung merupakan jenis televisi yang masih menggunakan teknologi lama. Televisi yang satu ini masih menggunakan tabung dibagian belakangnya dan berfungsi sebagai tempat untuk proyeksi dan layar. TV tabung, juga masih memakai Cathode Ray Tub CRT serta memiliki ukuran yang besar dan berat. Oleh karenanya, teknologi tersebut dianggap kurang praktis dan masih memiliki banyak kekurangan. 2. TV Plasma Selain TV tabung, ada juga jenis TV plasma. TV yang satu ini memanfaatkan plasma untuk menghasilkan gambar. Plasma sendiri merupakan zat gas yang dapat digunakan untuk memisahkan elektron dengan bagian inti atomnya. Didalam TV plasma, terdapat dua lembar kaca yang isinya adalah campuran gas. Campuran gas ini selanjutnya akan dikumpulkan, untuk kemudian dimasukkan ke dalam plasma dan digunakan untuk menghasilkan bayangan pixel pada layar. Dibandingkan dengan TV tabung, TV plasma ini sudah memiliki peningkatan. Terutama dari segi kualitas view angel yang dihasilkan. Namun, alat elektronik tersebut juga memiliki kekurangan. Yaitu karena membutuhkan perawatan ekstra. Selain itu, kualitas gambar yang dihasilkannya juga kurang stabil karena lama-lama dapat mengalami penurunan. 3. TV LCD TV LCD adalah terobosan terbaru yang menyempurnakan penemuan sebelumnya. Dimana teknologi ini sudah memiliki cukup banyak peningkatan dalam berbagai aspek. Selain dari segi bodi dan tampilan yang lebih modern, ringan dan lebih tipis. TV LCD juga menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan dua jenis TV yang sebelumnya. 4. LED Selanjutnya, ada juga jenis TV LED. TV LED merupakan pengembangan dari versi sebelumnya. Jadi, versi ini merupakan pengembangan dari TV LCD yaitu dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada berbagai aspek. Pada TV LED, Anda akan menemukan penggunaan lampu LED Light Emitting Diode yang ditempatkan pada backlight. Penggunaan lampu jenis LED, membawa dampak positif. Salah satunya yaitu membuat alat tersebut menjadi lebih hemat daya. Dengan pemakaian lampu LED, televisi ini dapat menghemat hingga 40 persen energi. Selain itu, TV LED juga lebih ramah lingkungan karena minim penggunaan merkuri. Dari segi kualitasnya juga lebih bagus. Baik dari gambar yang dihasilkan, kecerahan layar, ataupun kontras memiliki desain yang lebih baik dari versi sebelumnya. 5. TV OLED TV OLED Organic Lighting Emitting Diode adalah perbaikan dari versi TV LED. Pada TV OLED, senyawa yang digunakan adalah jenis senyawa aktif karbon. Beberapa kelebihan TV OLED diantaranya Tidak perlu lagi menggunakan backlight. Desainnya tipis dan ringan. Ukurannya tidak terbatas. Mudah dipasang dimana saja. Kualitas gambar tajam dan lain-lain. 6. TV UHD UHD merupakan singkatan dari Ultra High Definition. Jenis televisi yang satu ini memiliki keunggulan, yaitu dari segi kualitas gambarnya yang terkenal tajam, bagus dan memiliki resolusi tinggi. 7. Smart TV Selanjutnya ada juga jenis smart TV yang teknologi dan fiturnya mirip seperti smartphone. Pada perangkat elektronik tersebut, Anda dapat melakukan serangkaian aktivitas seperti layaknya menggunakan smartphone. Mulai dari browsing, video call, menikmati saluran YouTube dan lain-lain. Sama seperti smartphone, smart TV juga harus dikoneksikan dengan jaringan internet terlebih dahulu. Agar kita dapat menggunakan fitur-fitur dan fasilitas yang ada didalamnya. Dampak Positif dan Negatif Televisi Dampak positif dan negatif televisi Sebutkan dampak positif dan negatif televisi terhadap kehidupan masyarakat? Teknologi seperti pisau bermata dua. Dimana dalam satu sisi memberikan dampak positif dan kemudahan, kemudian sisi lainnya memberikan sejumlah kerugian. Demikian juga dengan televisi, Anda akan merasakan sejumlah dampak ketika menggunakannya. Apa saja kira-kira dampak yang dapat ditimbulkan oleh alat elektronik tersebut? 1. Dampak Positif Televisi Banyak sekali dampak positif televisi terhadap kehidupan masyarakat yang dapat Anda nikmati dalam kehidupan sehari-hari. Dampak positif adanya televisi diantaranya adalah Televisi merupakan media informasi yang memudahkan kita untuk mendapatkan berita dari berbagai penjuru dunia. TV menjadi sumber ilmu. Siaran mengenai pendidikan, politik, sosial, budaya, hingga ekonomi bisa kita dapatkan dengan mudah dari televisi. Siaran-siaran TV yang bersifat mendidik juga dapat membantu pemirsa untuk memunculkan kreativitas mereka. Televisi menjadi sarana hiburan di kala waktu senggang dan lain-lain. 2. Dampak Negatif Televisi Selain memiliki banyak sekali dampak positif, namun adanya TV juga memberikan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Adapun dampak negatif televisi adalah Menonton TV harus dibawah pendampingan orang dewasa. Karena banyak siaran televisi yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Menonton TV membuat orang malas untuk melakukan aktivitas. Karena sudah berfokus dengan siaran yang ditayangkan pada perangkat elektronik tersebut. Memudahkan pengaruh asing untuk masuk. Misalnya konten-konten yang tidak relevan dan berimbas negatif terhadap psikologis pemirsa. TV juga berimbas pada perkembangan karakter anak. Karena anak-anak cenderung menjadi seorang peniru, terutama untuk hal-hal yang didengarkan atau didapatkannya dari lingkungan sekitar. Salah satunya yaitu media seperti televisi ataupun handphone. Orang cenderung malas bergerak, enggan bersosialisasi dan lain sebagainya. Kesimpulan Televisi adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk menampilkan siaran yang berbentuk audio dan juga visual. Dengan televisi, kita akan mendapatkan banyak kemudahan. Seperti akses informasi, sarana edukasi, sumber berita, hiburan dan lain-lain. Namun dibalik banyaknya manfaat yang ditimbulkannya, televisi juga memiliki sejumlah dampak negatif yang patut diwaspadai. Oleh karenanya, Anda perlu bijaksana dalam menggunakannya. Agar hal-hal negatif dan pengaruh buruk dapat diminimalisir dan dihindarkan akibat penggunaan televisi.
tabungtelevici. Cathode ray tube (tabung sinar katoda), berprinsip dasar menembakkan elektron menuju anoda (plat yang ada di depan layar). Dibutuhkan besar tegangan yang cukup agar elektron dapat berpindah (tertembakkan). Elektron yang berpindah akhirnya mendarat pada lapisan fluor/phospor pada bagian depan CRT.
ABL Automatic Brightness Level adalah rangkaian yang biasa digunakan untuk mengontrol brightness Cahaya secara otomatis. Ciri-ciri rangkaian ABL; dari salah satu jalur kaki flyback langsung diberi Kapasitor milar ke Ground dan ada Resistor 2-3 buah yang terhubung seri nilainya antara 68K – 150K dari B+ 110V. Audio Output Audio output adalah bagian penguat suara. Fungsingya menguatkan suara/mengeraskan suara. Audio output ini biasanya memakai komponen IC, ada stereo ada mono. Chroma/Matrix Pembangkit Warna Chroma atau biasa disebut Matrix adalah rangkaian untuk pembangkit warna. Rangkaian RGB adalah bagian dari chroma. Chroma dibuat dalam bentuk IC. Pada TV model lama bagian chroma, Osilator, IF dan IC sendiri-sendiri atau terpisah, sedangkan TV model baru saat ini sudah menjadi satu dalam IC. Chroma berfungsi membangkitkan warna yang diproses di dalam IC. Lalu RGB out adalah hasil dari chroma yang diberikan kebagian penguat akhir Blok RGB. Tegangan RGB out dari IC ini yaitu 4 Volt DC. Jika output Iranian language IC ini tidak enzyme maka warna tidak muncul bahkan layar bisa gelap. Defleksi Yoke Defleksi atau Yoke adalah kumparan kawat tembaga yang berfungsi untuk membuka layar secara Horizontal maupun Vertikal. Jadi defleksi terdiri dari 2 macam kumparanya itu Horizontal dan Vertikal. Kawat Horizontal ada didalam, dan Kawat Vertikal ada diluar. Kawat Horizontal sering terbakar dan bisa menyebabkan transistor Horizontal mati. Yoke yang terbakar mengakibatkan lebar gambar kanan dan kiri berkurang. Jika Yoke terbakar segera ganti baru saja karena sudah tidak bisa dipakai lagi, bila dipaksa dipakai maka akan merusak rangkaian Horizontal terutama dibagian output. Apabila anda mau mengganti defleksi/yoke maka yang pertama diperhatikan adalah resistansi kawat horizontal yaitu 1–2ohm. Karena kalau resistansi horizontal ini lebih besar selisihnya maka lebar gambar kiri dan kanan akan berkurang banyak dan ini sulit untuk diakali. Resistansi kawat vertikal yaitu antara 16-20ohm. Untuk kawat vertikal ini kalau bisa jangan selisih banyak. Kalau terpaksa tidak ada yang mendekati dengan resistansi aslinya tidak masalah karena vertikal masih bisa diakali. Tetapi lebih baik usahakan resistansinya yang mendekati aslinya agar tidak kesulitan setting layar. Mengatur pin horizontal dan pin vertikal yaitu pin vertikal didepan dan pin horizontal dibelakang dengan gulungan kawatnya lebih banyak. Degausing Degausing adalah belitan kawat tembaga yang dibuat secara rapi dan dibungkus isolasi hitam yang melingkari tabung dan berfungsi untuk mengendalikan/melindungi tabung agar tidak mudah terkena magnet. Belitan degausing ini ukuran standarnya yaitu 15 ohm – 20 ohm. Kalau dibawah 15 ohm berarti akan short/konslet. Driver Horizontal Driver horizontal adalah penguat osilator horizontal. Driver horizontal terdiri dari dua komponen saja yaitu transistor dan trafo IT. Transistor yang digunakan untuk driver horizontal adalah jenis Transistor NPN dengan kode C atau D. Tegangan Base transistor ini asalnya dari IC osilator yang tertulis H-OUT sebesar 2V. Tegangan kolektor sebesar 50V berasal dari tegangan B+ 110V melalui resistor. Tegangan kolektor ini sebagai input trafo IT kemudian output IT menjadi tegangan AC sebesar 0,5 – 2V. Tegangan AC inilah kuncinya untuk mengetahui mesin TV hidup atau belum. Tegangan ini kemudian ke Base junction transistor output horizontal panel horizontal yang akan membangkitkan kerjanya flyback. Flyback Flyback adalah sebuah kumparan kawat yang berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi sebesar – 20 – 25KV yang diberikan ke anoda tabung. Flyback dapat bekerja apabila ada tegangan sebesar 110V dan juga ada sinyal dari rangkaian horizontal. Flyback ada 3 kabel yaitu kabel untuk menyalurkan tegangan 25KV yang ada kopnya, kabel fokus dengan tegangan sebesar 3000Volt dan kabel screen sebesar 500 Volt. Contoh cara mengukur Flyback Goldstar/Akari 154-064P atau 154-177B Collector_180v_B+_Ground_16v_24v_40v_ABL_Heater_AFC. Langkah persiapan 1. Multitester pada posisi ohm, X1, X10, atau X100. Usahakan jangan posisi X1K atau 10K karena sangat peka sehingga untuk mengukur pin flyback jarum akan bergerak sedikit semua. Membuat anda bingung. 2. Pada Pin Kolektor, 180V, B+ adalah saling berhubungan. Jadi jika diukur pin kolektor, 180V, dan B+, jarum harus bergerak. Jika salah satu tidak bergerak berarti flyback rusak. 3. Pin B+, 180V, kolektor tidak boleh terhubung dengan pin Ground – 16V – 24V – 40V – ABL – HT – AFC. Jika diukur jarum tidak boleh bergerak. Jika jarum bergerak berarti flyback rusak. 4. Mengukur pin Ground dengan pin yang lainnya yaitu 16V, 24V, 40V, HT, AFC dengan cara bergantian. Jarum harus bergerak, apabila salah satu tidak bergerak berarti flyback rusak. 5. Pin ABL tidak boleh hubung dengan pin manapun. Jadi khusus pada pin ABL jika diukur dengan semua pin tidak boleh hubung. Jika jarum bergerak berarti flyback rusak. Cara Mengetahui Flyback Rusak Secara Fisik terlihat pecah/retak dibodinya bau terbakar/mengeluarkan asap dari bodinya menyemburkan api berwarna biru dari bodinya. Artinya flyback ini masih hidup tetapi bocor, maka perlu diganti. Secara Non-Fisik panel horizontal akan terasa cepat panas jika TV dihidupkan baru beberapa menit atau bahkan baru beberapa detik saja. Dalam kasus ini kemungkinan yang rusak adalah flyback atau defleksi/yoke. B+ 110V jadi short tidak keluar, padahal semua komponen regulator sudah diukur normal. Baik primer maupun sekundernya. Osilator Pembangkit Frekuensi Osilator adalah pembangkit frekuensi atau sinyal yang dibagi menjadi 2 yaitu ada sinyal osilator horizontal dan sinyal osilator vertikal. Yang memiliki tugas sendiri-sendiri, Osilator horizontal membangkitkan sinyal horizontal sebesar Sedangkan Osilator vertikal membangkitkan sinyal vertikal sebesar 50Hz. Sinyal horizontal lebih besar dari pada sinyal vertikal, Sebab sinyal horizontal dipakai untuk membangkitkan kerja flyback, Jadi flyback dapat bekerja bila ada tegangan 110 VDC dari regulator dan sinyal dari osilator horizontal. Bila salah satu tidak normal maka flyback tidak dapat bekerja sehingga mesin TV akan mati total. Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa mesin TV bisa hidup, dengan adanya tegangan 110V dan sinyal horizontal. Walaupun bagian perangkat yang lain belum normal, misal saja vertikal mati atau bagian chroma ada yang bermasalah atau bagian IF bermasalah. Akan tetapi mesin TV sudah bisa hidup walaupun layar gelap dan tidak ada gambar. Oleh karena itu bagian regulator dan horizontal yang merupakan inti/jantungnya mesin TV, harus hidup lebih dahulu terutama untuk TV model baru mulai tahun 2000 keatas, Karena banyak protektornya jadi kalau salah satu bagian tidak bekerja dengan baik, otomatis mesin TV akan mengalami protek/mati hanya lampu indikator yang nyala. Jadi reparasi mesin TV yang banyak proteknya lebih sulit dan butuh ketelitian. Kembali kemasalah osilator. Output Horizontal Output Horizontal atau panel horizontal ialah lanjutan dari driver horizontal yang akan menggerakkan kerja flyback. Tegangan yang dikeluarkan dari driver horizontal dilanjutkan ke output yaitu ke Base Transistor panel. Selain membangkitkan flyback, juga sebagai output ke defleksi/yoke. Penguat Video Penguat video adalah bagian yang berfungsi menguatkan video. Bagian penguat video ini memiliki 3 bagian yaitu video IF, Video Detektor dan Video Driver. Dan masing-masing bagian ini memiliki fungsi sendiri-sendiri. Diantaranya berikut ini Video IF / Penguat IF Intermediate Frequency, berfungsi untuk menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer, kemudian diteruskan ke video detektor. Video Detektor, akan mendeteksi sinyal suara dan gambar kemudian diteruskan ke video driver. Sinyal pembawa suara dideteksi sampai keluarlah sinyal pembawa suara baru FM. Sinyal pembawa gambar dideteksi sampai keluarlah sinyal pembawa gambar yang frekuensinya 15KHZ-5MHZ. Video Driver akan memisahkan sinyal pembawa suara, sinyal gambar dan sinyal sinkronisasi. Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier. Sinyal gambar diteruskan ke video output. Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator. Program dan Memory Program adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengendalikan semua settingan gambar, seperti channel, volume, brightness, contrast, warna dan sebagainya. Semua diatur dan dikendalikan oleh rangkaian IC program. Lalu data-data disimpan di IC memori. Tegangan yang dibutuhkan oleh IC program dan memori ini adalah 5 Volt. Regulator Regulator / power supply / adaptor pada mesin TV menggunakan sistem Acematic. Maksudnnya acematic adalah tidak menggunakan trafo step down penurun tegangan AC. Tetapi mengunakan Dioda tegangan tinggi sebagai penyearah dan Kapasitor. Kemudian untuk membagi tegangannya menggunakan trafo coper. Penguat regulatornya menggunakan transistor atau STR. Sistem acematic tegangan yang dihasilkan menjadi lebih bagus dan stabil. Regulator ini bertugas mengeluarkan tegangan 110 Volt untuk men-supply flyback. Selain tegangan 110V ada juga tegangan yang lainya itu 12V untuk men-supply IC osilator, tuner atau lainnya. Lalu tegangan 5V untuk keperluan IC program. Tegangan 5V ini juga tugas pokok dari regulator. Jadi kalau saja mesin TV mati total, langkah awal yang bisa dilakukan adalah cek tegangan dari regulator yaitu 110V, 12V, 5V. Ketiga tegangan tsb adalah sumber tegangan paling utama pada mesin TV. Jika ketiga tegangan tersebut sudah normal, tetapi mesin TV masih mati maka langsung saja cek tegangan output dari trafo IT keluar atau tidak. Jika tidak keluar berarti sudah jelas masalahnya dibagian osilator. Block RGB Penguat Akhir Warna Blok RGB adalah rangkaian penguat akhir warna. Tegangan pada rangkaian RGB ini sebesar 180 vdc. Rangkaian RGB model lama memiliki beberapa trimpot untuk pengaturan warna. Kalau TV model baru sudah menggunakan program yang disebut program “Service Mode”. Pada rangkaian blok RGB ada beberapa tegangan diantaranya Tegangan Heater H, Tegangan Katoda Biru/Blue KB, Tegangan Katoda Merah/Red KR, Tegangan Katoda Hijau/Green KG, Tegangan Screen, Tegangan Fokus. Masing-masing tegangan diberikan ke katoda tabung melalui socket yang disebut socket CRT atau socket tabung. Berapa saja tegangan masing-masing katoda? Heater = 6 Volt AC KR, KG, KB = 90 – 125 Volt DC Screen = 250 – 500 Volt DC Fokus = 3000 Volt DC Tuner Tuner berfungsi sebagai penangkap sinyal gambar dan suara dari pemancar. Didalam tuner ada 3 bagian yaitu RF, Osilator dan Mixer. Osilator bertugas membangkitkan frekuensi. Sebenarnya yang berfungsi menangkap sinyal suara dan gambar adalah RF. Kemudian diteruskan ke mixer. Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru, kemudian di filter menjadi 2 frekuensi yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ. Frekuensi 38,9 MHZ adalah frekuensi pembawa gambar. Frekuensi 33,4MHZ adalah frekuensi pembawa suara. Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF. Vertikal Output Vertikal output adalah rangkaian penguat vertikal bagian output keluaran. Tegangan B+ IC vertikal output ini adalah 24V. Lalu tegangan output yang menuju defleksi/yoke adalah 12 – 16 Volt DC. Seandainya menemukan kasus TV gambarnya hanya garis mendatar ukurlah tegangan output vertikal yang menuju defleksi/yoke ada atau tidak. Tegangan harus dibawah 20 V yaitu 12 – 16V. Bila tegangan lebih dari 20 V maka layar juga akan garis mendatar saja. Bila tegangan output tidak ada sama sekali, ukur dulu tegangan B+ nya 24 V ada atau tidak. Kemudian kalau gambar kurang lebar ke-atas atau ke-bawah, cek saja Kapasitor/elco bagian output, biasanya kering. Selain elco cek juga resistornya atau langsung ganti baru saja resistornya. Cek juga trimpot V-Line & V-Size yang berguna mengatur lebar gambar atas bawah, pada TV model lama pasti ada. Trimpot tersebut sering rusak. Kalau TV model baru, buka dulu service mode-nya dengan menggunakan remot asli dan tombol TV, kadang berubah setingan.TypesOf Connectors Electrical Engineering Books Electrical Engineering Books Connectors Electrical Engineering Blok Diagram Tv Led Dan Fungsinya Diagram Blok Bagian Warna Diagram blok diatas Gambar 1 2 adalah diagram blok televisi berwarna dan hitam putihDiantara kedua gambar tsb pada dasarnya samabagian-bagiannyafungsinyaserta cara kerjanya semua samaUntuk televisi berwarna perhatikan
Komponen tv tabung yang sering rusak bisa menjadi acuan untuk mempelajari cara memperbaiki tv. Tv tabung di masa sekarang permasalahannya hampir sama meskipun berbeda merek. Tapi perlu diketahui bahwa komponen tv tabung memiliki seri dan kekuatan yang membutuhkan informasi komponen tv tabung yang sering rusak untuk membeli sejumlah stok komponen yang ingin dibeli mungkin sedang merintis usaha servis elektronik atau jual sparpart komponen apa yang laris. Latar belakang tersebut itulah saya menulis tentang komponen tv tabung yang sering rusak. Setiap merk tv memiliki komponen yang berbeda. jadi meskipun kerusakannya sama, belum tentu bisa menggantikan komponen dengan tv merk lain. Sebut saja pada area power suplay tv tabung setiap generasi memiliki prinsip yang berbeda. Ada yang menggunakan komponen IC STR dan ada yang menggunakan FET. Jadi dalm satu merk pun memiliki banyak perbedaan. Baca juga bagian bagian tv tabung dan gambarnyaTapi jika anda memiliki pengalaman yang sangat luas tentang tv akan memandang bahwa kerusakan bisa terjadi sebenarnya sama hanya memiliki nama yang berbeda. Komponen tv tabung yang sering rusakBerikut ini merupakan komponen yang sebisa mungkin menjadi perhatian ketika terjadi gejala kerusakan. Dan setiap gejala kerusakan bisa menjadi tujuan untuk pengukuran komponen mana yang Transistor horizontal Transistor horizontal memiliki peranan penting untuk membangkitkan tegangan tinggi dari flyback. Dan flyback adalah power suplay lapis kedua setelah regulator sekunder. Jadi apabila transistor horizontal mengalami kerusakan maka akan terjadi kerusakan tv mati total dan mati standbay. Bahkan bisa mengakibatkan kerusakan pada power suplay primer/ power suplay utama. Bagi anda yang ingin cadangan transistor horizontal bisa membeli transistor dengan seri 4998, C6090. 2. Elco Elko merupakan komponen tv tabung yang sering rusak. Jika anda penjual ataupun teknisi ada baiknya jika menyediakan elko untuk tv. Untuk ukuran elko yang meski di stok diantaranya 1 uf50v, 47uf50v, 10uf50v, 100 uf50v, 470uf 50v/35v, 1000 uf 35v & 50v, 47uf160v, 10uf 250v. 3. IC Vertikal Ic vertikal sering rusak karena memiliki kinerja panas dan memang tv tabung sering bermasalah pada ic vertikal. Untuk itu perlu membeli stok IC vertikal beberapa sering yang paling umum digunakan pada tv seperti La 78141, la 78040,4. Flyback Flayback adalah komponen tv yang berfungsi untuk menyuplai ke berbagai hal salah pada fungsi utamanya adalah untuk memancarkan energi tegangan tinggi untuk CRT/Tabung. Selain menyuplai tegangan tingg ke tabung flayback juga bisa menjadi suplay untuk ic vertikal untuk beberapa jenis tv tabung. Oleh karena itu perlu di stok, lihatlah merk tv apa yang sering anda perbaiki. Flayback yang sering rusak adalah merk TV POLYTRON dan TV China5. Kapasitor Kapasitor ada banyak macamnya. Untuk kapasitor tv sebenarnya sangat berhati-hati dalam memilih komponen yang berkualitas. Pasalnya jika pada blog horizontal memiliki masalah kapasitor pasti akan cacat tampilan dan kadang bisa saja mengakibatkan transistor horizontal rusak. 6. Soket CRT Soket CRT bisa berkaitan dengan kerusakan pada warna tv. Meskipun terlihat sepele soket tabung sangat berperan penting. Beberapa contoh kerusakan yang sering dialami oleh soket crt Warna berubah-ubah Tv berwarna blur Dominan pada warna primer 7. IC STRIC STR sering digunakan pada power suplay primer tv merek SHARP, POLYTRON SANYO, Tapi untuk saat ini paling banyak menggunakan STR adalah TV SHARP. Sehingga kita perlu stok STR tv SHARP. Untuk lebih lanjut silahkan baca alat dan sparpart yang sering saya bawa saat servis tv panggilanItulah komponen tv tabung yang sering rusak. Kita jangan selalu terpaku pada komponen yang telah disebutkan karena beberapa kejadian kerusakan lebih komplek pada tv sering membingungkan. Tapi pada dasarnya kita mengacu pada blok komponen tersebut untuk memulai penyelidikan kerusakan tv tabung.8R5x.